Sepak terjang Christine Natalina Panjaitan dalam kancah musik Indonesia menorehkan memori sangat dalam di hati penggemarnya, khususnya diriku, begitu cintanya terhadap penyanyi ini membuatku antusias mengikuti setiap gerak langkah penyanyi ini. Christine selalu membuatku sumringah.....
Tahun 1980. Sukses mengorbitkan Iis Sugianto, Rinto Harahap kembali memperkenalkan muka baru di blantika musik Indonesia, bernama Christine Natalina Panjaitan. Lagu yang dinyanyikan Christine masih khas lagu Rinto Harahap yang mendayu-dayu. Walaupun tema lagu "Sudah Kubilang" bukan tentang asmara sepasang insan melainkan semacam petuah /nasihat, tapi karakter vokal Christine Panjaitan cocok dengan lagu bertema seperti ini, terbukti album ini sukses membuat nama Christine Natalina Panjaitan dikenal masyarakat Indonesia.
Tahun 1981. Album “Jangan Simpan Tangismu “ merupakan album kedua Christine Natalina Panjaitan. Diantara penyanyi-penyanyi orbitan Rinto Harahap seperti Iis Sugianto, Betharia Sonatha, dan Nia Daniaty . Christine bagaikan "anak tiri", bila penyanyi-penyanyi lain diberikan lagu-lagu bertema cinta sepasang kekasih, Christine tidak. Album inipun bertema pitutur, bukan tentang asmara remaja. Rinto Harahap punya pertimbangan sendiri Christine diberikan lagu seperti ini. Perhitungannya tepat, warna suara Christine pas menyanyikan lagu ini. Sehingga album ini pun sukses di pasaran.
Next.......
Next.......
Tahun 1982. Setelah album "Sudah Kubilang" dan "Jangan Simpan Tangismu" sukses memperkenalkan nama Christine Panjaitan di blantika musik Indonesia, album "Tangan Tak Sampai" membawa nama penyanyi ini ke puncak popularitas. Lagu “Tangan Tak Sampai” juga menjadi tonggak tercatatnya nama Christine Natalina Panjaitan dalam sejarah music tanah air. Kepopuleran lagu ini membuat penikmat musik Indonesia menginginkan kembali kemunculan Christine Panjaitan membawakan lagu itu (saat itu bersama Iis Sugianto yang membawakan lagu “Akupun Ingin Cinta” yang juga dimunculkan kembali) di acara Aneka Ria Safari TVRI untuk kedua kalinya. Padahal untuk menembus acara Aneka Ria Safari TVRI sangat sulit saat itu. Eddy Sud sang pembawa acara mengatakan penampilan kedua kali penyanyi ini untuk memenuhi keinginan pemirsa.
Tahun 1982. Karena kepopuleran Christine Panjaitan semakin menanjak setelah album "Tangan Tak Sampai", membuat Lolypop meningkatkan produktivitasnya, dalam tahun yang sama Christine kembali mengeluarkan albumnya berjudul "Burung-burung Putih" masih dengan karya Rinto Harahap. Lagu yang bertema perdamaian dan alam ini kembali menuai kesuksesan. Hal ini membuktikan Christine Panjaitan memang piawai dalam menghayati lagu bertemakan apapun. Hits lain di album ini adalah "Seandainya Kau Disisiku".
Walaupun album ini tak sesukses album sebelumnya, tapi lagu ini memperpanjang kiprah Christine Panjaitan di blantika musik Indonesia, membuat Christine menjadi penyanyi pop melankolis orbitan Rinto Harahap yang sangat diperhitungkan. Walaupun penampilannya tak jauh berbeda dengan penyanyi orbitan Rinto sebelumnya yaitu Iis Sugianto, toh vokal & karakter suara Christine berbeda dengan Iis Sugianto. Suara Iis Sugianto yang lembut dengan tampang manis jawanya, Christine bersuara lebih lantang dengan tampang manis bataknya. Sempat dikabarkan terjadi persaingan diantara keduanya, padahal pada kenyataannya kedua penyanyi ini bersahabat baik, karena keduanya yakin mereka memiliki penggemar yang berbeda dan sama banyak.
Tahun 1983. Christine Panjaitan memang cocok membawakan lagu-lagu melankolis. Penjiwaan yang kuat membuat lagu "Untuk Mama" (yang diciptakan Rinto Harahap untuk ibunya yang sedang sakit) sangat menyentuh. Konon Christine pun mampu menghayati lagu ini dengan baik, karena pengalaman pribadi dengan sang mama yang nyaris sama dengan syair-syair di lagu ini. Album ini pun memperpanjang popularitas Christine Panjaitan.

Tahun 1985. Sukses membawakan lagu “Jingga” di Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1985, membuat Lolypop ingin membawa suasana lain dalam album Christine Panjaitan. Dengan menggandeng Elfa Secioria sebagai arranger, lagu “Frida” karya Rinto Harahap jadi bernuansa lain. Upaya ini dilakukan Rinto Harahap agar Christine Panjaitan tidak ditinggal penggemarnya Karena album ini memiliki warna lain dari album Christine sebelumnya, cukup membuat penggemarnya penasaran. Dan ternyata album ini memang layak untuk dinikmati.
Tahun 1985. Untuk kesekian kalinya, lagu-lagu karya Rinto Harahap menjadi lagu andalan dalam album Christine Panjaitan. "Hari Akan Berganti" konon merupakan gambaran kisah cinta pribadi Christine Panjaitan yang dituangkan Rinto Harahap dalam lagu ini. Di album ini lagu karya Pance "Doa Tulus Bagimu" juga dinyanyikan oleh Neno Warisman di album Matahariku, dengan judul "Kidungmu Senada Rinduku"
Tahun 1987. Setelah sempat menghilang, Christine Panjaitan kembali mengguncang blantika musik Indonesia melalui album "Katakan Sejujurnya", yang masih karya Rinto Harahap. Menurut pengakuan Christine Panjaitan , inilah lagu Rinto Harahap untuknya yang bertema "cinta-cintaan" . Sehingga lagu ini memberikan kesan mendalam untuk Christine Panjaitan. Album inipun meledak dipasaran ditengah menjamurnya lagu-lagu JK Record. Lagu ini juga merupakan kembalinya masa kepopuleran penyanyi ini, setelah lagu “Sudah Kubilang” dan “Tangan Tak Sampai” yang memberi kepopuleran di masa lalu. Sehingga wajar lah bila penyanyi ini sering menyanyikan lagu “Katakan Sejujurnya “ di setiap show –show nya saat ini.
Tahun 1988. Lagu di album terakhir Christine Panjaitan ini masih merupakan karya Rinto Harahap. Setelah itu Rinto Harahap tidak menciptakan lagu lagi untuk Christine Panjaitan. Era lagu-lagu Rinto Harahap pun mulai tenggelam, digantikan oleh penyanyi –penyanyi pop JK Record, seperti : Dian Pisesha, Ria Angelina, Meriem Bellina, Chintami Atmanagara, Heidi Diana, Lidya Natalia, Obbie Mesakh, dll. Secara umum musik Indonesia pun mulai dipenuhi lagu-lagu pop kreatif berirama ceria, menjamurnya tarian breakdance yang didukung music Rock & Rap. Walaupun album Christine ini tak sesukses album- album Christine sebelumnya, tapi lagu “Perasaan” sering diputar di radio-radio, dan Christine termasuk penyanyi lolypop yang merasakan persaingan dengan penyanyi –penyanyi JK record.
Diantara semua lagu Christine Panjaitan, lagu "Tangan Tak Sampai" adalah lagu favorit saya. Di rumah saya mengulang-ulang lagu ini. Pas di bagian reff lagu ini merupakan pembuktian bahwa Christine memiliki suara yang lantang, bening, sendu, dan sedikit manja. Lagu "Burung-Burung Putih" adalah lagu kedua yang saya sukai. Di reff lagu ini terdengar suara dua dari Rinto Harahap, menambah enak & merdu lagu ini, sementara suara Christine begitu nyaring mengimbangi suara Rinto...mantap..!!. Lagu berikutnya yang saya suka adalah "Untuk Mama", selain suka lagu ini, video klip lagu ini adalah video yang saya gemari. Dalam clip ini Christine ditemani Mama nya (entah benar atau tidak, saya membandingkan ibu di lagu ini dengan foto Ibu Nurmala, banyak kemiripan) dan anaknya Jeremy (benar atau tidak ??) & Christine terlihat cantik & anggun di clip ini. Lagu berikutnya, tentu saja lagu "Jingga". video lagu ini tidak ada rilis ulangnya, sehingga masih video jadul, tapi menurut saya itulah penampilan tercantik & termanis Christine Panjaitan dari semua clip yang saya amati. Lagu inipun memiliki kenangan tersendiri bagi saya, sehingga saat didaulat/menyumbangkan suara di acara sekolah, saya pasti menyanyikan lagu ini. Karena lagu ini juga dikenal teman-teman yang bukan angkatan jadul. Karena emang saya bukan angkatan jadul banget. Selanjutnya saya menyukai video live lagu Batak " Eme Ni Simbolon " yang disiarkan Indosiar pada acara "O Tano Batak", Christine memakai baju kuning di acara ini, sangat cantik & anggun. Selain itu suaranya sangat nyaring padahal acara ini dibuat tahun 2007, ternyata ketuaan tak menurunkan kualitas suaranya. Lagu "Eme Ni Simbolon" sendiri pernah dibawakan Betharia Sonata. Lagu ini menjadi lebih enak & lebih riang, saat dibawakan Christine Panjaitan. Walaupun saya bukan orang Batak, video ini mendorong saya mencari lagu-lagu Batak Christine yang lain. "Aut Boi Nian" & "Dekke Simudur-Mudur", sebagian yang saya senangi.
sprizedit adalah keleluasaaan dalam berpikir ala UGM katanya. bener nggak mbak atau mas?
BalasHapusBu Christine emang cantik & merdu...titik!
BalasHapusMemes Addie MS sama Christine Panjaitan cakep yang mana? Pinter yang mana? dan paling bahagia siapa ya?
BalasHapusAku lebih suka Christine Panjaitan kemana -mana
BalasHapusAh Memesnya Addie MS dunklebh cakep dan lebih merduuuuuu.....huhuhuhuuuuuu.....
BalasHapus